Taiwan Dalam Mengatasi Ancaman Dari Pasukan Militer China – Memasuki hari keenam latihan militer dalam skala besar negara china tersebut berada di wilayah taiwan. Bahkan dunia begitu cemas dan turut menilai akan agresi terbaru dari negara china sebab nantinya bisa mengubah tatanan keamanan di kawasan tersebut. Tetapi meskipun begitu ternyata sebagian besar masyarakat taiwan sendiri justru malah merasa tenang-tenang saja.
Dimana mereka tidak begitu ambil pusing terhadap pasukan militer china tersebut maupun apa yang tengah digambarkan oleh para analis politik sebagai betuk peningkatan dalam sebuah ancaman bagi wilayah taiwan sendiri tentunya. Salah satu profesional muda yang berprofesi di industri teknologi yaitu jeremy chiang sendiri ikut menegaskan bahwa menurutnya tidak sedikit orang taiwan termasuk dirinya yang tetap tenang namun juga waspada terhadap hal tersebut.
Mereka juga turut mengikuti perkembangan latihan militer china yang dilakukan di wilayah taiwan itu tadi. Bahkan hal tersebut mencakup berita mengenai rudal china yang masuk ke wilayah mereka sendiri. Belum lagi kapal militer cina yang selalu kesana kemari melintasi garis median. Semua wilayah tersebut sebagian besar tetap sama saja setelah pasukan militer china mulai melancarkan aksi provokasinya tadi.
Tentunya hal ini sangat kontras terhadap publik yang memandang apa yang tengah terjadi di wilayah taiwan tersebut tentunya. Padahal, masyarakat di wilayah taiwan sendiri begitu tenang dalam memandang peristiwa tersebut dan tidak terlalu mencemaskannya secara berlebihan akan peristiwa pasukan militer china yang tengah melakukan latihan militer tersebut.
Salah satu progesor yang mengajar bahasa dan sastra jerman di universitas nasional teknologi dan sains kaohsiung, taiwan selatan yaitu winifred yu turut menegaskan hal tersebut. Bahwa teman-teman winifred yu yang berasal dari wilayah jerman begitu khawatir akan kondisi yang tengah dialami oleh peristiwa itu tadi. Hal ini tidak lain karena berita yang dibaca oleh publik dipandang sebagai suatu ancaman.
Lebih jelasnya mereka menganggap bahwa pasukan militer china sepertinya sudah mengepung seluruh wilayah taiwan sepenuhnya. Di sisi lain winifred yu sendiri juga turut mengkonfirmasi apa yang tengah dikhawatirkan oleh teman-temannya yang ada di wilayah jerman tersebut. Dimana winifred yu menyatakan bahwa situasi yang ada di wilayah taiwan sendiri baik-baik saja dan juga sama seperti sebelumnya. Sehingga tidak ada kekhawatiran yang harus diperhatikan secara mendalam apalagi dipandang sebagai sebuah ancaman.
Melalui hal tersebut taiwan menunjukkan akan kepercayaan dirinya dan juga kemampuan bertahannya dalam peristiwa latihan pasukan militer china tersebut. Beberapa orang turut menyatakan bahwa ketenangan yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat taiwan tersebut diperoleh dari pengalaman yang didapatkan mereka selama berpuluh-puluh tahun lamanya ketika wilayah tersebut masih berada di bawah ancaman china.
Di sisi lain ada pihak yang menyatakan bahwa peristiwa yang sedang terjadi saat ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan tahun 1996 silam terkait krisis selat taiwan. Dimana negara china sendiri memberikan serangkaian luncuran rudal di wilayah taiwan pada saat itu. Lee teng hui yang pada waktu itu menjabat sebagai seorang presiden mengunjungi cornell hingga latihan pasukan militer maupun ancaman yang dimasukkan dalam sebuah berita.
Salah seorang sejarawan taiwan yang berada di academia sinica yaitu albert wu sendiri ikut menjelaskan. Bahwa albert wu sendiri begitu ingat ketakutan terhadap apa yang tengah dialami oleh sebagian besar temannya yang sedari kecil melakukan migrasi ke luar negeri. Kembali ke topik, akhirnya joseph wu yang selaku menteri luar negeri ikut mengecam pihak beijing terkait hal tersebut pada awal agustus 2022 kemarin yaitu tepatnya di hari selasa tanggal 9.
Mengingat mereka melakukan provokasi yang begitu serius terhadap latihan pasukan kemiliterannya itu tadi. Joseph wu menegaskan di konferensi pers bahwa keputuhan china dalam upaya melakukan latihan pasukan militer di wilayah taiwan itu tadi merupakan sebuah bentuk pelanggaran yang berat terhadap hak masyarakat setempat.
Pelanggaran yang dilakukan oleh keputusan negara china tersebut tercantum di bawah hukum internasional. Apalagi proses pihak china dalam memilih wilayah untuk latihan pasukan kemiliterannya sendiri. Di sisi lain Joseph wu juga ikut menegaskan bahwa taiwan beserta rakyatnya telah menunjukkan sikap kepercayaan diri dan juga ketahanan terhadap apa yang tengah mereka alami ketika pihak china memutuskan untuk melakukan latihan militer di wilayahnya.
Dimana hal tersebut dipraktekkan secara langsung oleh sebagian besar masyarakat taiwan yang dibuktikan dengan ketenangan dalam menghadapi agresi PLA atau disebut juga dengan tentara pembebasan rakyat. Menteri luar negeri tersebut juga menambahkan bahwa upaya china yang terus terusan mengintimidasi wilayah taiwan tidak akan membuat mereka merasa panik.
Di sisi lain, latihan militer yang dilakukan oleh pasukan china tersebut tidak akan mengalahkan mereka. Mengingat masyarakat di wilayah taiwan tersebut akan bersikukuh dan juga meneguhkan cara hidupnya yang demokratis dan juga bebas. Ada juga yang beranggapan untuk pindah ke wilayah lain jika hal tersebut memungkinkan untuk mendapatkan keamanan yang jauh lebih pasti tentunya.
Namun tentunya tidak semua masyarakat di wilayah taiwan tersebut memikirkan rencana darurat itu tadi. Meskipun begitu mereka juga beranggapan bahwa mempunyai kesempatan untuk pergi merupakan suatu hak yang begitu istimewa namun di sisi lain tidak berpikir panik merupakan salah satu kunci untuk bisa bertahan, ikut membantu, dan juga ada untuk orang lain. Sebab banyak yang merasa tenang dan harus melanjutkan hidup untuk mempertahankan rutinitas kesehariannya namun tetap mengikuti informasi dan bersiap untuk hal yang terburuk.